Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Rahmiati
Manusia
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 06:03
Kode:
R 060
Nats Alkitab:
Lukas 10:25-37 Ringkasan Kotbah:
Mengasihi sesama tidak dibatasi oleh apa pun. Iman harus disertai perbuatan. Jangan hanya sebagai pendengar, tetapi kita juga harus menjadi pelaku Firman. Perbuatan baik kita keluar dari relasi kita dengan Allah dan sesama kita. Kepada siapa pun kita harus memanusiakan dan mengasihi mereka. Semua kita lakukan bukan karena upah, tapi karena membalas cinta kasih Tuhan. Jika kita memunyai relasi yang sehat dengan Tuhan, kita juga akan memunyai relasi yang sehat dengan sesama manusia.
»
- 2032 reads
Perumpamaan tentang Pukat
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:56
Kode:
R 057
Nats Alkitab:
Matius 13:47-50 Ringkasan Kotbah:
Hidup bersekutu dengan Allah tidak sebanding dengan apa pun yang ada di dunia ini. Pukat diumpamakan sebagai kerajaan Allah. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada orang-orang Kristen yang sangat agamawi tapi tidak mempunyai ikatan/hubungan dengan Tuhan. Bukan apa yang dilihat mata, tapi Tuhan melihat hati. Menjadi orang Kristen bukan hanya sekadar melakukan apa yang baik di mata manusia, tetapi melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Kita harus sadar siapakah kita di mata Tuhan. Jadilah hamba yang hidup berdasarkan kehendak-Nya supaya kita tidak dicampakkan Tuhan.
»
- 1612 reads
Perumpamaan tentang Penabur
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:50
Kode:
R 054
Nats Alkitab:
Matius 13:1-9 Ringkasan Kotbah:
Tuhan Yesus membedakan tentang orang yang mengerti dan orang yang tidak mengerti tentang perumpamaan. Dalam bagian ini, Tuhan Yesus memfokuskan pada benih yang ditabur, yaitu pengajaran tentang Tuhan Yesus sendiri. Ada beberapa kelompok orang yang tidak mau menerima benih yang ditabur. Perumpamaan ini menjelaskan tentang orang yang tidak mau melekat kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau kita mau melekat pada-Nya, kita harus melihat apa yang penting dan yang tidak penting yang seharusnya dimengerti oleh manusia. Kepada siapakah kita seharusnya mempercayakan diri kalau bukan kepada Tuhan? Melalui proses kelahiran baru, orang-orang boleh mengerti tentang apa yang Tuhan katakan.
»
- 1527 reads
Perumpamaan Permainan Anak-Anak di Pasar
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:49
Kode:
R 053
Nats Alkitab:
Matius 11:16-19; Lukas 7:31-35 Ringkasan Kotbah:
Perumpamaan dalam ayat-ayat ini menggambarkan generasi yang meresponi kehadiran Yohanes dan Tuhan Yesus pada masa itu. Kehadiran Tuhan Yesus dan Yohanes waktu itu juga ditolak. Manusia berpikir bahwa cara Tuhan sangat tidak logis untuk menyelamatkan mereka dan mereka mau agar cara manusialah yang dipakai untuk karya keselamatan. Akhirnya mereka kehilangan kesempatan memperoleh keselamatan itu. Maukah kita mempercayakan keselamatan kita hanya pada Tuhan Yesus?
»
- 1981 reads
Orang Percaya Tidak Memiliki Alasan untuk Tidak Menjadi Garam dan Terang Dunia
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:44
Kode:
R 052
Nats Alkitab:
Matius 5:13-16 Ringkasan Kotbah:
Bagaimana seharusnya seorang manusia menjalani kehidupan di dalam dunia yang masih Tuhan izinkan? Tuhan tidak pernah mengharapkan kita sebagai orang percaya yang tidak menjadi garam dan terang dunia. Tidak ada situasi dan kondisi yang bisa menjadi alasan kita untuk tidak menjadi garam dan terang. Apa pun yang terjadi di sekitar kita, Tuhan tidak mau kita berhenti untuk menjadi garam dan terang bagi kemuliaan nama Tuhan.
»
- 1949 reads
Musa Diperintahkan untuk Menghitung dan Mencatat Umat Israel
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:29
Kode:
R 049
Nats Alkitab:
Bilangan 1:1-3,17-19, 47-54 Ringkasan Kotbah:
Musa memunyai motivasi yang baik untuk melakukan perintah Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, perilaku kita harus memakai pola pikir yang baru di dalam Yesus Kristus. Motivasi dan tujuan kita harus cocok dengan Firman Tuhan dan karakter Ilahi. Di dalam kehidupan ini, pengakuan siapakah yang kita kejar? Pengakuan Allah atau pengakuan manusia?
»
- 1599 reads
Prinsip Dasar Umat Allah Memperingati Hari-Hari Raya Kristen
Submitted by admin on Wed, 25/06/2008 - 05:24
Kode:
R 045
Nats Alkitab:
Imamat 23 Ringkasan Kotbah:
Hari-hari raya yang Tuhan minta untuk diperingati, semua itu difokuskan pada Tuhan. Jadi, semua hari raya yang kita rayakan harus memunyai arti bahwa sebagai manusia kita harus sadar, kita adalah manusia yang bergantung pada Tuhan. Prinsip dasar umat Kristen merayakan hari raya Kristen semata-mata karena karya penebusan Allah. Cara kita memperingati hari-hari raya harus cocok dengan isi hati dan pikiran Tuhan. Semua perayaan yang kita rayakan harus benar-benar sesuai dengan sudut pandang Allah.
»
- 1660 reads
Yesus Kristus versi Manusia dan Yesus Kristus versi Allah
Submitted by admin on Tue, 24/06/2008 - 12:03
Kode:
R 043
Nats Alkitab:
Lukas 24:1-12 Ringkasan Kotbah:
Ada banyak orang yang melihat Yesus dari sudut pandang manusia sehingga saat Yesus hadir dengan keadaan yang bertolak belakang dengan sudut pandang, mereka menolaknya. Kita boleh saja memilih Mesias sesuai keinginan kita. Tapi hanya ada satu Mesias, yakni Yesus Kristus yang sesuai dengan kebutuhan manusia, Mesias dari sudut pandang Allah yang dapat menyelamatkan kita.
»
- 1557 reads
Keseriusan Dosa dan Akibatnya
Submitted by admin on Tue, 24/06/2008 - 12:03
Kode:
R 043
Nats Alkitab:
Lukas 23:33-43 Ringkasan Kotbah:
Tuhan Yesus punya kriteria tertentu bagaimana seseorang dikatakan berdosa. Berdasarkan kriteria Tuhan, semua manusia dikatakan telah berdosa dan bagi Allah ini adalah hal yang serius sebab berakibat pada kebinasaan manusia. Pada penghakiman terakhir Allah akan menghukum setiap orang berdasarkan dosa-dosanya. Oleh sebab itu, kita yang telah menerima anugerah pengampunan, seharusnya mensyukurinya dan bertekad untuk tidak lagi melakukan dosa di hadapan-Nya.
»
- 2073 reads
Pendahuluan Kitab Imamat
Submitted by admin on Tue, 24/06/2008 - 11:46
Kode:
R 037
Nats Alkitab:
Matius 22:37-40 Ringkasan Kotbah:
Di dalam kitab Imamat ditulis berbagai macam peraturan dari Tuhan. Kitab ini ditulis karena Allah sudah mengikat perjanjian dengan seseorang dan orang itu sudah menjadi umat-Nya, oleh sebab itu peraturan ini diberikan. Tuhan tidak mau dengan adanya peraturan ini, manusia melakukan yang dituntut Tuhan secara formalitas. Bukan ketaatan secara formalitas yang lahiriah yang dituntut Tuhan, tapi Tuhan menghendaki ketaatan yang utuh/totalitas. Kalau kita menyadari bahwa kita menjadi anak Tuhan karena kasih, maka perilaku-perilaku kita seharusnya merefleksikan hubungan yang harmonis dengan Tuhan.
»
- 1735 reads